Konsep Manusia sebagai Makhluk yang Berbudaya

A.    Latar Belakang

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Dengan begitu berarti kebudayaan tercipta karena adanya kebiasaan manusia dalam berperilaku.
Berkembangnya zaman menjadikan kebudayaan yang juga semakin berkembang. Perkembangan budaya ini yang kadang membuat manusia tidak memperhatikan bagian- bagian yang seharusnya tidak patut untuk dijadikan kebiasaan.

B.    Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai makhluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan menyikapi berbagai problematika budaya yang berkembang dalam masyarakat sehingga manusia bukanlah hanya sebaga makhluk biologis saja, namun juga sebagai makhluk sosial, ekonomi, politik, dan makhluk budaya.

C.    Pembahasan

Menurut Koentjaraningrat (1979) budaya merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Manusia sebagai makhluk berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk lain, yaitu manusia memiliki akal yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya, manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya, manusia mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan. Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai makhluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematik budaya yang berkembang dimasyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan makhluk biologis saja, namun juga sebagai makhluk sosial, ekonomi, politik, dan makhluk budaya.
Bukti bahwa manusia makhluk berbudaya adalah kita dapat mengembangkan potensi berperilaku yang baik di dalam  bergaul dengan masyarakat dan lingkungan sosial dengan cara mengenal, memahami, dan menghargai budayanya sendiri. Mengembangkan sikap sopan santun, ramah, dan rendah hati dalam berinteraksi secara efektif dengan para seniman dan budayawan, lingkungan sosial. Kita harus dapat menempatkan diri sebagai cerminan bangsa yang berbudaya dalam pergaulan dunia.
Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hierarki, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan mimik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
Dengan hasil budaya manusia, maka terjadi pula kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak sosial. Dengan memfungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia bisa mempertimbangkan dan menyikapi problematika budayanya.
Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Manusia sebagai makhluk berbudaya yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya karena dengan berbudaya maka interaksi antar manusia akan terjalin secara nyaman.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ini berkaitan dengan ilmu sosial dasar karena dengan berbudaya kita sebagai manusia bisa saling menghormati dengan adanya perbedaan. Berbudaya itu identik dengan adat setiap manusia di setiap wilayah yang berbeda, agama yang berbeda, ras, bahasa yang berbeda tiap daerah, dan yang paling khas adalah adanya kerajinan kesenian yang berada di tiap daerah khususnya negara tercinta ini Negara Indonesia. Kita tahu lah keberadaan geografis yang berbeda akan menjadikan antar masyarakat berbeda daerah ini kesulitan berbaur, tetapi dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa utama menjadikan perbedaan bukanlah suatu halangan berkomunikasi.

A.    Nilai-nilai budaya

Nilai-nilai budaya adalah nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
               Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
a.   Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
b.   Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
c.   Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).

            Setiap manusia dan budaya selalu berkaitan karena di dalamnya mempunyai suatu ketergantungan hal satu sama lain. Contohnya, perubahan yang di lakukan masyarakat atau penduduk yang datang dari desa kekota atau sebaliknya. Masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh. Akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak ketahui sebelumnya. Begitu pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih modern dan pintar akan tekhnologi biasanya cenderung pamer dengan budaya yang mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak positif atau negatif bagi penduduk desa, akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja ,hal ini selalu terjadi karna faktor cara berfikir masyarakat cendrung menirukan, hal ini lah yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karna adanya perbedaan pandangan kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju perbedaan pandangan tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena mereka ingin budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya.
            Contoh lainnya karena adanya teknologi baru seseorang membeli handphone baru lalu beberapa bulan kemudian mereka membeli handphone keluaran terbaru hanya karena gengsi dan tidak mau dianggap ketinggalan zaman oleh orang lain. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini di sebabkan selalu ada keterkaitan dengan kehidupan sosial yang sangat tinggi
            Dari contoh diatas kita bisa mengetahui bahwa sebuah kebudayaan memiliki dampak dari positif dan negatif terhadap si manusia tersebut namun kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia dan kebudayaan adalah sesuatu yang terikat satu sama lain.
             Hubungan manusia dan kebudayaan memang sudah tidak bisa dipisahkan walau di zaman modern seperti saat ini. Walau kebudayaan tradisional kita sudah jarang diminati oleh para generasi muda karena mungkin sudah di anggap “kuno” akan tetapi kita seharusnya bangga dengan kebudayaan yang kita miliki, karena kebudayaan di negara kita sangat banyak dan beranekaragam. Memang manusia tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan, karena dengan kita mengenal dan mempelajari kebudayaan kita setidaknya bisa mengetahui kebudayaan apa saja yang kita miliki di negeri kita ini.

D.    Kesimpulan

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pemikiran manusia. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Berbudaya merupakan suatu kebutuhan dalam hidup manusia. Berbudaya bukan berarti kuno, tapi berbudaya merupakan suatu identitas diri. Dengan adanya budaya, kehidupan manusia bisa lebih berwarna. Berbudaya menciptakan kesatuan di dalam perbedaan dan mempererat tali persaudaraan yang menghasilkan kerukunan dalam kehidupan bersosialisasi dalam masyarakat.

E.    Saran
Sebagai manusia yang berbudaya kita seharusnya bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan yang sudah ada, jangan sampai kebudayaan itu luntur dan terlupakan akibat termakan perkembangan zaman. Kebudayaan yang sudah ada kita jaga dan kebudayaan yang baru kita terima dengan memperhatikan nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya. Jika kita bisa menyikapinya dengan baik, maka berbudaya akan menjadi kebiasaan yang menyenangkan.





Sumber :









Komentar

Postingan populer dari blog ini