PENERAPAN
7S MCKINSEY PADA KOPERASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI KOPERASI
The
7S McKinsey adalah sebuah model manajemen yang dapat digunakan untuk melihat
seberapa efektif organisasi dalam mencapai tujuan melalui pemilihan dan
implementasi strategi yang digunakan.
McKinsey
7S dapat digunakan secara luas dalam berbagai situasi misalnya:
a. Meningkatkan
kinerja perusahaan
b. Memeriksa
akibat dari keputusan yang telah diambil di dalam perusahaan.
c. Membantu
pengaturan departemen ketika proses merger atau akusisi berlangsung.
d. Menentukan
strategi terbaik bagi perusahaan.
1.
Strategi
(Strategy)
Kondisi
lingkungan, sumber daya organisasi koperasi dan sejarah tidak dapat diubah
dalam jangka pendek. Setiap organisasi harus terlebih dahulu mengembangkan dan
mengartikulasikan visi mereka tentang bagaimana arah organisasi dan bagaimana
cara mereka bersaing, berdasarkan
keadaan
yang terjadi di lapangan. Dari sebuah visi kemudian melahirkan strategi, yaitu seperangkat
keputusan bisnis tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya yang langka
terhadap tuntutan, kendala, dan peluang yang ditawarkan oleh keadaan.
Strategi
Koperasi menekankan pada rencana sistematis dan tindakan komprehensif yang
dirancang untuk memastikan keberhasilan penerapan Koperasi.
a. Visi
dan misi; sangat penting memiliki visi dan misi yang jelas untuk Koperasi untuk
memandu arah pelaksanaan Koperasi sepanjang penerapan Koperasi.
b. Goals;
tujuan harus sejalan dengan misi Koperasi. Tahap awal setiap proyek harus
dimulai dengan konsep tujuan dan cara yang mungkin untuk memenuhinya.
c. Strategic
Plan; perencanaan membantu untuk mengembangkan konsep Koperasi yang
memungkinkan untuk merumuskan rencana dan kegiatan yang akan membawa Koperasi lebih
dekat dengan tujuannya
2.
Struktur
(Structure)
Teori
yang mendasari struktur adalah sederhana. Struktur membagi tugas dan kemudian
membentuk
koordinasi. Struktur organisasi ini menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan
pola tetap hubungan–hubungan di antara fungsi–fungsi, bagian–bagian atau
posisi–posisi maupun orang–orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang
dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka struktur organisasi terkait dengan spesialisasi kegiatan atau
pembagian kerja, koordinasi dan sentralisasi serta desentralisasi.
3.
Sistem
(System)
Sistem
adalah seluruh prosedur, formal dan informal, yang membuat sebuah organisasi
berjalan setiap hari seperti sistem permodalan, sistem pelatihan, prosedur perhitungan
biaya, sistem penganggaran, dan lain-lain. Jika kita ingin memahami bagaimana
sebuah organisasi melaksanakan tugasnya, lihat pada sistemnya. Jika kita ingin
mengubah organisasi tanpa mengakibatkan terganggunya struktur, coba ubah
sistemnya.
Sistem
mengacu pada prosedur formal dan informal dan sistem yang mendukung strategi
dan struktur.
a. Technology;
salah satu syarat penting keberhasilan Koperasi, karena Koperasi tergantung
pada akses ke komputer dan Internet. Kesiapan teknologi organisasi termasuk
memastikan bahwa konten yang mudah diakses.
b. Content;
untuk beberapa organisasi, mungkin akan sulit untuk mentransfer isi pelatihan
tertentu ke Internet. Sebagai contoh, proses kerja yang memerlukan keterampilan
fisik tertentu mungkin tidak praktis atau layak untuk lebih menggunakan
komputer.
c. Platform
support; sebuah platform adalah seperti tulang punggung Koperasi Karenanya
penting untuk memilih platform sebelum desain Jika platform tidak cukup kuat
atau mendukung, hal itu akan menyebabkan masalah pada tahap implementasi.
d. Documentation;
adalah hal yang biasa bagi beberapa anggota tim untuk meninggalkan dan
digantikan oleh orang baru. Oleh karena itu penting untuk menyimpan atau
mendokumentasikan pengetahuan atau pengalaman.
4.
Nilai
bersama (Shared Values)
Nilai
bersama adalah inti dari McKinsey Model 7S. Nilai bersama adalah norma dan
standar yang memandu tindakan perilaku anggota dan koperasi yang merupakan
dasar dari setiap organisasi. Nilai kebersamaan ini mengacu pada konsep
bimbingan nilai dan aspirasi yang menyatukan organisasi dalam beberapa tujuan
bersama. Nilai ini dalam organisasi juga disebut sebagai budaya organisasi yang
mencakup beberapa pemahaman penting seperti norma, nilai, sikap dan keyakinan
yang dimiliki oleh anggota organisasi.
5.
Gaya
kepemimpinan (Style)
Gaya
kepemimpinan adalah variabel yang sangat mempengaruhi kinerja suatu organisasi.
Gaya kepemimpinan identik dengan kepemimpinan dimana proses pengambilan
keputusan dilakukan oleh pimpinan organisasi. Kotter (1997:31) menyebutkan
bahwa kepemimpinan adalah seperangkat proses yang ditujukan untuk menciptakan
organisasi atau menyesuaikannya terhadap keadaan – keadaan yang berubah.
Kepemimpinan menentukan seperti apa seharusnya masa depan itu mengarahkan para
karyawan kepada visi dan memberikan inspirasi kepada mereka untuk mewujudkannya
meskipun banyak hambatan.
Handoko
(1991:298) menyebutkan bahwa pendekatan perilaku pemimpin terbagi dua. Pertama
adalah pendekatan perilaku yang menekankan pada fungsi yang dilakukan pemimpin
agar organisasi berjalan efektif. Lalu pendekatan yang kedua adalah pendekatan
yang memusatkan pada gaya kepemimpinan pemimpin dalam hubungannya dengan
bawahan.
6.
Keterampilan
(Skills)
Untuk
meningkatkan kualitas dan pengembangan kemampuan kerja bagi personil atau staff
diperlukan
skill (keterampilan) terutama yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas.
Keterampilan ini diperlukan karena mengacu pada aktivitas yang paling baik
dilakukan oleh organisasi yang dapat mempengaruhi keberhasilan organisasi.
Keterampilan merupakan salah satu pengembangan sumber daya manusia dalam
organisasi yang merupakan modal bagi organisasi dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Robert Katz (1955:33) mengatakan bahwa administrasi yang efektif
bergantung pada 3 hal yaitu:
a. Keterampilan
teknis
b. Keterampilan
manusia
c. Keterampilan
konseptual
Keterampilan
teknis penting pada tingkat bawah, keterampilan manusia penting bagi semua
tingkatan namun umumnya diperlukan di tingkat menengah. Keterampilan konseptual
merupakan cakupan hubungan yang menyeluruh dan penting untuk dipahami oleh
pimpinan organisasi.
7.
Staff
(Staff)
Keberadaan
staff merupakan suatu hal dominan yang mempengaruhi jalannya suatu organisasi.
Definisi dari staff adalah pejabat atau anggota yang bekerja pada suatu
organisasi yang secara nyata melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
organisasi tersebut. Organisasi membentuk staff di dalamnya. Organisasi akan
menentukan prasyarat orang-orang seperti apa yang dianggap sesuai dengan
jabatan dan tujuan organisasi. Peran staff dalam suatu organisasi sangat
fleksibel, tergantung besar kecilnya organisasi. Organisasi yang masih dalam
skala kecil tidak memerlukan staf dalam jumlah besar karena staf yang
berlebihan tidak akan efektif begitu juga sebaliknya. Keberhasilan organisasi
juga ditentukan berdasarkan kemampuan staff secara kualitas dan kuantitas dalam
memanfaatkan potensi secara maksimal.
a. Sufficient
manpower; sangat penting bagi organisasi untuk memanfaatkan mekanisme yang
tepat untuk merekrut dan mempertahankan anggota yang memenuhi syarat,
memelihara dan mempertahankan semangat dan motivasi anggota.
b. Project
team; pekerja dan komposisi tim koperasi merupakan faktor penting dalam
keberhasilan Koperasi.
c. Trust;
ada dua macam kepercayaan yang diperlukan selama implementasi Koperasi yang
pertama adalah kepercayaan dalam tim, dibangun dalam tim kedua adalah
inter-trust, antara tim koperasi dan pemangku kepentingan lainnya.
Komentar
Posting Komentar